Gaji Buruh: Pengusaha vs Buruh

Gaji Buruh: Pengusaha vs Buruh - Gaji/Upah merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Gaji juga menjadi tolak ukur pertumbuhan ekonomi melalui Pendapatan Perkapita. Semakin besar pendapatan perkapinya maka semakin dihargailah negara tersebut di mata dunia. 

Duit nih
Gaji jiga menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang. Umumnya masyarakat menilai kesuksesan seseorang itu berdasarkan finansial semata. Siapa yang punya gaji besar itulah yang sukses.Sehngga banyak orang yang rela meninggalkan sanak familinya untuk menjadi TKI demi mendapatkan gaji yang lebih besar. Tujuannya jelas, kalau tidak ke negara tetangga ya ke Timur Tengah. Karena di dua tujuan tersebut gaji/upah buruh lebih besar. Berikut adalah perbandingan gaji buruh di negara ASEAN dalam dua versi

Gaji Buruh di ASEAN Versi Pengusaha

Kalangan pengusaha punya catatan soal besaran nilai upah buruh di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN. Mereka menilai Upah Minimum Provinsi (UMP) di Indonesia termasuk yang tertinggi di kawasan.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang berpendapat upah buruh Indonesia di kawasan Asia Tenggara menempati urutan ketiga di bawah Singapura dan Malaysia.

"Upah minimum tenaga kerja di Indonesia tergolong tinggi, posisi nomor 3 di bawah Singapura dan Malaysia," kata Pak Kadin.


Sarman mengungkapkan gaji buruh Indonesia khususnya di DKI Jakarta per bulan US$ 226. Angka itu di bawah Singapura dengan gaji buruh per bulannya mencapai US$ 406/bulan dan Malaysia US$ 300 bulan. 

Menurutnya nilai upah buruh Indonesia yang tinggi tidak berbanding lurus dengan produktivitas buruh Indonesia yang hanya menduduki peringkat 5 di kawasan Asia Tenggara di bawah Thailand dan Vietnam.

"Seharusnya produktivitas itu harus sejajar dengan upah. Upah kita nomor tiga terbesar di ASEAN sehingga terkesan di mata investor buruh di Indonesia hanya menuntut gaji tetapi tidak diimbangi produktivitas, kalau bisa harus seimbang," paparnya.

Sarman meminta serikat pekerja/buruh memperbaiki kualtas serta produktivitas buruh di Indonesia khususnya menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Jangan setiap tahun buruh terus menuntut kenaikan upah tetapi kualitas dan produktivitas tidak diperbaiki.

"Benahi skill dan kompetensi dan itu tugas dan kewajiban serikat pekerja, jangan terus menuntut kenaikan upah dengan cara demo," katanya.

Berikut posisi upah minimum terendah sampai tertinggi negara-negara di kawasan ASEAN sesuai data Kadin DKI Jakarta.
  1. Kamboja US$ 64/bulan
  2. Laos US$ 78/bulan
  3. Myanmar US$ 112/bulan
  4. Vietnam US$ 113/bulan
  5. Thailand US$ 197/bulan
  6. Filipina US$ 200/bulan
  7. Indonesia US$ 226/bulan
  8. Malaysia US$ 300/bulan
  9. Singapura US$ 406/bulan

Gaji Buruh di ASEAN versi Numbeo

Berdasarkan data dari Numbeo, gaji rata-rata per bulan buruh di Indonesia tercatat sebesar Rp3,67 juta. Pada umumnya, seluruh pegawai di Indonesia menerima gaji di kisaran Rp2,5 juta-Rp5 juta per bulan.

Sementara bila menengok negara tetangga seperti Malaysia, upah buruh rata-ratanya nyaris empat kali lipat lebih tinggi dari Indonesia. Pekerja di Malaysia rata-rata memperoleh gaji sebesar USD979,2 atau Rp 11,87 juta per bulan.

Di antara 10 negara Asean, Indonesia menduduki peringkat ke delapan dengan gaji buruh terendah. Berikut daftar lengkapnya yang dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (29/12/2015).

  1. Singapura: USD2.951 atau Rp35,8 juta
  2. Brunei: USD1.339 atau Rp16,26 juta
  3. Malaysia: USD979,2 atau Rp11,87 juta
  4. Thailand: USD520,2 atau Rp6,31 juta
  5. Myanmar: USD367,6 atau Rp4,5 juta
  6. Filipina: USD351,88 atau Rp4,3 juta
  7. Vietnam: USD305,16 atau Rp3,7 juta
  8. Indonesia: Rp3,67 juta
  9. Kamboja: USD207,47 atau Rp2,52 juta
  10. Laos: USD175 atau Rp2,12 juta
Itulah perbandingan gaji buruh dari dua versi, jika suka silahkan share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan
Anda sopan kami segan

Copyright © Pa Mitra. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design