Hello to old and new friends, alike. Welcome to my new blog!
Waspada Demam Berdarah (DBD) - Menyambut musim hujan sejumlah penyakit perlu kita waspadai. Beberapa penyakit menggunakan media air sebagai tempat berkembang biak, salah satunya adalah demam berdarah. Demam berdarah seyogianya merupakan penyakit yang sudah lama kita kenal. Akan tetapi masih merupakan ancaman kesehatan apabila musim hujan datang. Hal ini disebabkan vektor penyakit demam berdarah adalah nyamuk yang bernama Aedes aegypti. Aedes aegypti hidup di wilayah tropis atau subtropis, di mana wilayah ini seringkali mengalami musim hujan yang panjang.
Mengenal lebih dekat nyamuk Aedes aegypti
Nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penyakit demam berdarah adalah nyamuk Aedes aegypti betina. Nyamuk Aedes aegypti berbeda dengan nyamuk lainnya. Mereka keluar terutama pada pagi hari dan sore hari. Nyamuk betinanya menggigit manusia pada saat mereka akan bertelur. Nyamuk Aedes aegypti membawa virus demam berdarah setelah menggigit penderita demam berdarah. Setelah masa inkubasi 4-10 hari, nyamuk Aedes aegypti dapat membawa virus demam berdarah sepanjang hidupnya.
Manusia adalah satu-satunya pembawa (carrier) virus demam berdarah. Manusia dapat menyebarkan virus demam berdarah melalui nyamuk Aedes aegypti setelah 4-5 hari (maksimal 12 hari) setelah munculnya gejala pertama.
Bagaimana gejala penyakit demam berdarah?
Seperti halnya infeksi virus lainnya, demam berdarah menunjukkan gejala flu-like syndrome, seperti demam, pegal-pegal, mual dan muntah. Demam berdarah dicurigai bila terdapat gejala, demam tinggi (hingga 40 derajat celcius) disertai dua atau lebih gejala berikut:
- Nyeri kepala hebat,
- Nyeri terasa di belakang mata,
- Nyeri otot dan sendi, mual, muntah,
- Pembengkakan kelenjar getah bening, atau
- Bintik-bintik kemerahan (rash).
Gejala ini berlangsung selama 2-7 hari setelah masa inkubasi yaitu 4-10 hari setelah gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus demam berdarah.
Demam berdarah yang berat (severe dengue) terjadi bila ada kebocoran plasma dari pembuluh darah, sesak nafas, perdarahan berat, dan kegagalan organ. Gejala muncul dalam 3-7 hari setelah gejala pertama muncul, bersamaan dengan turunnya demam (di bawah 38 derajat celcius). Gejala demam berdarah yang berat (severe dengue) meliputi, nyeri perut hebat, muntah terus-menerus, sesak nafas, perdarahan gusi, lemah badan, dan muntah berdarah. Dua puluh empat hingga 48 jam berikutnya dapat mengancam nyawa, oleh karena itu harus segera mendapat perawatan di rumah sakit.
Dapatkah virus demam berdarah dicegah dengan vaksin?
Jenis (serotype) virus demam berdarah ada 4 jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Apabila penderita terinfeksi salah satu jenis virus, maka penderita tersebut akan memiliki kekebalan terhadap jenis virus yang sama seumur hidupnya, dan memiliki kekebalan tubuh parsial atau sementara terhadap jenis virus lainnya. Apabila penderita terinfeksi jenis virus lainnya setelah terinfeksi salah satu jenis virus, maka gejala demam berdarah yang muncul akan lebih berat dan penderita dapat jatuh dalam kondisi demam berdarah yang berat (severe dengue). Hingga saat ini belum ada vaksinasi untuk virus demam berdarah. Beberapa penelitian baru meneliti bakal vaksin sampai tahap percobaan klinis tahap II dan tahap III.
Apa yang harus kita lakukan untuk mengobati dan mencegah demam berdarah?
Pada dasarnya tidak ada pengobatan spesifik untuk penyakit demam berdarah. Berikan obat penurun panas dan minum air dalam jumlah banyak dapat membantu kesembuhan. Apabila 3-7 hari setelah gejala pertama muncul (atau bersamaan dengan turunnya demam) penderita tampak lemas, muntah terus-menerus, sesak nafas, bahkan menunjukkan gejala syok (tangan dan kaki dingin, dapat disertai penurunan kesadaran) penderita harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan memadai.
Pencegahan demam berdarah diarahkan pada pengendalian vektor penyakit demam berdarah, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di air tenang. Oleh karena itu bersihkan sekitar rumah dari tempat-tempat yang memungkinkan air menggenang, misalnya bekas kaleng cat yang terisi air hujan, parit/selokan yang menggenang, bak mandi yang tidak ditutup, atau pagar bambu yang memungkinkan air menggenang di dalamnya. Gunakan insektisida seperti Abate pada air bak mandi, menguras bak mandi, atau fogging bila terjadi wabah demam berdarah di sekitar tempat tinggal. Gunakan kelambu atau losion antinyamuk pada pagi atau sore hari yaitu saat nyamuk Aedes aegypti betina beraktivitas dan menggigit manusia.
Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Demam berdarah dapat dicegah dengan menjaga lingkungan tempat tinggal dari tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk. Pantau dengan seksama gejala-gejala demam berdarah agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
Sumber: Kompasiana


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan
Anda sopan kami segan