Indikator Kesehatan Pada Tubuh Manusia - Kesehatan merupakan anugerah terbaik dati ALLAH SWT. Tanpa kesehatan, aktivitas kita sedikit terganggu, bahkan sampai tidak bisa beraktivitas sama sekali. kesehatan bersumber pada dua hal, yaitu pikiran dan jasmani. Selama kita berpikir positif, kesehatan akan terjaga, begitupun sebaliiknya.
Kesehatan yang bersumber pada jasmani selalu berkaitan dengan tubuh. Tubuh kita akan sakit jika jasmani sakit. Tubuh selalu memberitahu kita jika ada yang sakit, melalui gejala-gejala atupun tanda-tanda yang ada pada tubuh kita Artinya tubuh kita merupakan indilator alami untuk mendeteksi kesehatan. Apa saja indikator kesehatan itu?
Warna Tinja Sebagai Indikator Kesehatan
Mungkin anda bertanya-tanya didalam hati, apa warna tinja yang normal ? Normalnya, tinja berwarna kuning kecoklatan karena dipengaruhi oleh bilirubin. Bilirubin terbentuk dari hasil pemecahan hemoglobin (sel darah merah) di hati kemudian dikeluarkan melalui empedu dan dibuang melalu tinja.
Nah, kemudian warna tinja apa saja yang menunjukan bahwa adanya gangguan kesehatan didalam tubuh kita ?
1. Tinja Berwarna Hitam
Pernakah anda mengalami hal seperti ini ? munkin ada sebagian orang yang pernah mengalami hal ini, dimana warna tinja mereka berubah menjad hitam. Hal ini jangan anda anggap sepele karena hal tersebut menandakan bahwa adanya pendarahan pada saluran pencernaan bagian atas, atau biasa disebut “melena “ dalam dunia kedokteran.
Selain itu ada juga faktor lain yang bisa menyebabkan tinja anda berwarna hitam, salah satunya adalah karena mengkonsumsi zat besi atau mengkonsumsi obat yang mengandung bismuth.
2. Tinja Berwarna Merah
Tinja berwarna merah sudah jelas adalah sesuatu yang tidak wajar dan sebaiknya jangan disepelekan. Perubahan warna tinja menjadi merah menandakan bahwa adanya darah segar pada tinja atau yang biasa disebut hematoskezia. Biasanya hal ini disebabkan karena adanya pendarahan pada saluran cerna bagian bawah (kanker atau infeksi) atau hemorid (wasir).
Namun, perubahan warna pada tinja menjadi merah juga bisa disebabkan oleh zat pewarna makanan, sehingga anda harus jeli dalam membedakan antara warna merah akibat suatu penyakit ataupun gara-gara zat pewarna.
3. Tinja Berwarna Pucat
Warna tinja yang kuning kecoklatan merupakan sesuatu yang normal dan menandakan bahwa sistem pencernaan didalam tubuh anda berjalan dengan baik. Namun apabila warnanya agak sedikit pucat, maka hal ini bisa jadi anda mengalami masalah kesehatan pada hati seperti hepatitis atau sumbatan pada saluran empedu.
Tinja pucat, berbau, dan berminyak menunjukkan adanya malabsrobsi lemak akibat penyakit pankreas (pankreatitis, kanker pankreas, cystic fibrosis)
4. Tinja Berwarna Jingga / Orange
Mungkin anda berpikir mana ada tinja manusia yang berwarna jingga atau oranye ? namun, hal ini mungkin pernah dialami oleh sebagian kecil orang didunia. Tinja yang berwarna jingga atau orange biasanya disebabkan karena efek samping dari obat-obatan, seperti obat tuberkulosis atau mengkonsumsi makanan yang kaya beta karoten seperti wortel, labu, mangga dan lainnya.
5. Tinja Berwarna Hijau
Tinja berwarna hijau yang diserati dengan diare biasanya disebabkan oleh infeksi gastroenteritis. Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh makanan yang anda konsumsi seperti terlalu banyak makan sayu-sayuran atau mengkonsumsi makanan dengan pewarna artifisial hijau.
Lingkar Perut Sebagai Indikator Kesehatan
Lingkar perut identik dengan perut yang buncit. Buncit bukan hanya masalah kelebihan berat badan, realitasnya banyak orang yang badannya kurus / tidak gemuk namun perutnya membuncit. Dan ada juga sebagian kecil orang gemuk namun perutnya tidak begitu membuncit, masih proporsional. Lalu apa yang menyebabkan perut buncit?
Timbunan lemak di luar (bagian perut) adalah gambaran kesehatan usus (pencernaan) di dalam, dengan kata lain orang yang mengalami gangguan atau memiliki usus (pencernaan) yang tidak sehat akan menumpuk lemak di bagian perutnya, yang menimbulkan efek “buncit”.
Oleh sebab itu orang yang memiliki kebiasaan buruk yang merusak pencernaan dan memiliki pola makan yang tidak sehat akan lebih mudah untuk buncit, seperti peminum alkohoh, suka begadang, pola tidur tidak teratur, perokok berat, jarang olah raga dan juga pola makan yang tidak sehat seperti suka makan junk food, makanan berminyak, minuman ber-soda dan kebiasaan mengemil / makan sebelum tidur.
Selain faktor di atas faktor usia / hormonal juga akan mempengaruhi, Semakin tua maka produksi HGH (Human Growth Hormone) berkurang yang menyebabkan tubuh kehilangan massa otot. Akibatnya, pembakaran kalori di dalam tubuh akan menurun, dan hasilnya terjadi penambahan berat badan dan perut buncit.
Kondisi usus yang buruk menyebabkan perut membuncit dan menimbulkan banyak penyakit degeratif, sehingga WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa ukuran lingkar perut adalah indikator kesehatan, dan lebih akurat dibanding IMB (Index Massa Tubuh). Lingkar perut ideal untuk wanita tidak boleh lebih dari 80 cm atau setara dengan empat setengah jengkal sendiri. Sementara untuk pria adalah 90 cm atau lima jengkal sendiri. Mereka yang memiliki lingkar pinggang dan perut melebihi ukuran ideal, berisiko terkena penyakit kardiovaskular, diabetes, hipertensi serta penyakit degeneratif berbahaya lainnya.
Tanda Sabit Pada Kuku Sebagai Indikator Kesehatan
:
Bahwasannya ada sabit yang terlihat dibagian jempol pada jari tangan, memanglah memiliki indikasi bakal kesehatan pada organ tubuh Anda. Bahkan dibagian jari tengah dan telunjuk di tangan harus ada sabit, Walau demikian jari manis bisa tidak ada sabit. Serta batas jumlah sabit yang ada minimum harus 8, Namun jika ada sabit berjumlah 10, jadi hal demikian lebih sempurna. Namun apabila jumlah sabit yang ada pada jari tangan anda cuma sedikit atau kurang dari angka 8, jadi bisa jadi pertanda bahwa kesehatan atau daya tahan tubuh menyusut serta tidak stabil.
Berdasarkan penjelasan dari pakar dokter yang ada di China, menunjukkan bahwa kesehatan seorang bisa dipandang dari kukunya. Yang mana hal semacam itu memanglah logis ada secara ilmiah. Selain jempol, jika di jari yang lain tak ada sabit, jadi bisa jadi pertanda bahwa ginjal seorang gampang sakit.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan, bahwa dibagian jempol di jari tangan mesti ada sabit. Lalu kenapa dapat demikian.?. Perlu anda kenali, bahwa orang yang sehat setidaknya memiliki sabit pada ke-2 bagian jempolnya. Dimana besar sabit itu kurang lebih 1/5 kuku. Walau demikian jika tidak ada sabit di bagian jempol, bisa jadi pertanda bahwa seorang itu kekurangan daya, serta kondisi penyerapan usus besar tidak sehat.
Sementara apabila sabit itu mendadak menghilang, mengecil, atau gelap, jadi mungkin saja ada penyakit kronis, seperti tumor serta berlangsung pendarahan di dalam. Namun apabila ada sabit memiliki ukuran yang makin melebar atau besarnya lebih dari 1/5 kuku, jadi mungkin saja indikasi ada hepertrofi jantung, hepertensi, stroke, kerentanan pada kardiovaskular, dan yang lain.
Selain itu, berdasarkan apa yang disibakkan oleh para ahli juga menunjukkan, bahwa semakin kecil sabit yang ada, jadi dapat tunjukkan energi dalam tubuh makin kecil juga dan kesehatan tubuh juga semakin menyusut, Bahkan kekebalan badan juga menurun. Walaupun itu yang lebih diperhatikan jika tidak ada sabit sekalipun, jadi bisa jadi pertanda seseorang sakit kronis.
Nah.. jika sabit yang ada di jari tangan anda makin menyusut, jadi banyaklah konsumsi protein dan makanan hitam seperti jamur, beras merah, jamur hyuka, serta jagalah stamina badan, dan tak lupa untuk sering lakukan olahraga dengan cara teratur.
Oleh karenanya, keberadaan sabit yang ada di setiap jari tangan memang dapat tunjukkan bakal kesehatan tubuh anda. Sampai hal demikian bisa anda buat jadi indikator bakal keadaan kesehatan pada badan jika alami masalah. Dengan demikian, anda dapat juga segera menanggulanginya dengan cara yang pas juga.
Demikianlah penjelasan kami tentang "Indikator Kesehatan Pada Tubuh Manusia" mudah-mudahan bisa bermanfaat. serta jangan lupa untuk menyebarkanya ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan
Anda sopan kami segan