Mengenal Jessica Kumala Wongso: Reuni Kecil Yang Berujung Maut - Nama Jessica Kumala Wongso menjadi perbincangan di media sosial dan pemberitaan setelah temannya, Wayan Mirna Salihin (27) meninggal usai meminum kopi yang mengandung sianida di Kafe Olivier, Grand Indonesia. Sejumlah informasi yang beredar di media sosial bahkan mengaitkan peristiwa kematian Wayan Mirna Salihin ini dengan Jessica Kumala Wongso.
Betapa tidak, Jessica adalah salah satu teman ‘ngopi’ Mirna, selain Hani. Pada pertemuan terakhirnya dengan Mirna di kafe tersebut, Rabu (6/1) lalu, Jessica adalah orang yang pertama kali tiba dan memesankan minuman untuk Mirna dan Hani.
Lalu siapa sebenarnya Jessica Kumala Wongso ini?
Penelusuran Kami membuktikan bahwa Jessica Kumala Wongso adalah teman lama Wayan Mirna Salihin yang pernah satu kampus ketika keduanya sama-sama kuliah di Australia.
Berikut ini adalah screenshot yang didapat dari Linkedin lalu digabungkan.
Sumber: www.singindo.com |
Siapa Sebenarnya Jessica Kusuma Wongso?
Sebagaimana diwartakan oleh Mei Amelia R di laman news.detik.com yang meliput keterangan dari Mapolda Metro Jaya kemarin.
“Jessica dan Mirna ini satu kampus di Billyblue College, Sidney, Ausie. Dia masuk sekitar tahun 2008,” ujar Yudi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/1/2016) malam.
Yudi yang juga masih memiliki hubungan keluarga dengan Jesica ini menerangkan, Jessica merupakan lulusan desain grafis. Putri bontot dari pasangan Imelda Wongso dan Winardi Wongso ini mulai menetap di Australia sejak tahun 2008.
Selama tinggal di Australia, Jessica jarang pulang ke Indonesia. Sebab, kedua orangtua Jessica juga sudah menetap di Australia sejak 2005.
“Kemudian pada tanggal 5 Desember 2015 kemarin, baru dia pulang. Mereka bertiga ini kontak-kontakan di whatsapp, janjian buat ketemuan,” imbuh Yudi.
Menurut Yudi, Jessica pulang ke Indonesia untuk mencari pekerjaan di Indonesia. Setelah lulus kuliah, Jessica sempat magang dan kerja freelance di Australia.
“Dia ke Indonesia buat mencari pekerjaan di sini. Mungkin karena di Indonesia desainer grafis itu lebih banyak dibutuhkan ketimbang di Australia,” terangnya.
Di mata keluarganya, Jessica adalah sosok anak yang baik. Sebagai anak bungsu, Jessica juga dikenal manja dengan kedua orangtuanya.
“Jessica ini anaknya manja sama mama papanya. Dia ini lugu, masih ijo gitu, polos,” tutur Yudi.
‘Reuni’ Kecil
Yudi mengatakan, kliennya memiliki hubungan pertemanan dengan Mirna selama di Australia karena sama-sama berasal dari Indonesia. Setelah lama tidak bertemu dan Jessica memutuskan untuk mengadu nasib di Indonesia, ia kemudian mengontak Mirna.
“Mereka ini ada kontak-kontakkan sekitar tanggal 5 Desember-an lah. Karena sudah lama enggak ketemu jadi mereka saling janjian buat ketemu gitu lah,” ungkapnya.
Mereka bahkan membuat grup Whatsapp teman-teman alumninya yang ada di Indonesia untuk memperlancar komunikasi antar sesama.
Setibanya di Jakarta, Jessica dan Mirna kemudian saling janjian untuk bertemu. Namun karena kesibukan masing-masing, rencana pertemuan selalu gagal.
Hingga akhirnya, sekitar tanggal 12 Desember 2015 lalu, Jessica bertemu dengan Mirna. Mirna saat itu tidak sendiri, melainkan bersama suaminya Arief Sumarko. Mereka bertiga bertemu di sebuah restoran.
“Di situ dikenalkan sama suaminya. Baru saat itu Jessica tahu bahwa Mirna sudah menikah,” cetusnya.
Setelah pertemuan pertama itu, pertemuan kedua kemudian berlanjut. Pada Rabu (6/1) lalu, rencananya ada empat orang yang akan bertemu. Tetapi salah satu tidak bisa datang karena masih bekerja, sehingga ‘reuni’ kecil itu hanya dihadiri Jessica, Mirna dan Hani.
“Itu pun di kafe Olivier itu Mirna yang tentukan, bukan Jessica karena katanya Mirna biasa nongkrong di situ. Jessica gak tahu tempat-tempat di Indonesia,” tutupnya.
Informasi tambahan terkait percakapan antara Jessica, Mirna dan kawan lainnya empat hari sebelum Mirna meninggal.
Simak SS dari Akun WA nya Jessica
Pertanyaannya: :
Untuk apa Jessica Kumala Wongso menanyakan ada dokter umum atau tidak di Grand Indonesia?
Kalau hanya untuk mendapatkan resep vitamin D, kenapa juga harus di Grand Indonesia? Dokter khan banyak.
Apakah Jessica ingin memastikan bahwa seandainya tidak ada dokter di Grand Indonesia maka Mirna akan lambat mendapat pertolongan medis?
Serapih apapun tindak kriminal, tetap akan meninggalkan bukti dan jejak untuk diungkap atau menunggu diungkap.....
Sumber : singindo.com
I was was doing research and suprised by the article you wrote. Just exactly what I needed too. Write more!
BalasHapus